UH-OOH!

The size of your web browser is too small for our website. Please consider resizing it bigger for best browsing experience.


Copyright © 2016 genfm

Loading..

HUJAN BERDURASI LAMA GUYUR SURABAYA

Hujan yang mengguyur lebat Kota Surabaya hingga menjadikan kota ini tergenang masih akan berlanjut untuk waktu yang akan datang. Bahkan intensitas dan kelebatan hujan Jumat tadi masih belum seberapa. Kota yang semua saluran dan sungainya ditutup box culvert ini seakan tenggelam hanya disapa hujan pembuka. Hujan dengan intensitas lebih tinggi dan lebat masih akan terus berlangsung dalam kurun waktu tiga bulan ke depan. Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda, Taufik Hermawan menyebutkan bahwa Surabaya masih akan terus disapa hujan hingga Februari mendatang. Kondisi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama itu akan meningkat pada puncak musum penghujan. Saat ini baru memasuki musim hujan. Puncaknya pada Januari-Februari 2018. Hujan yang terjadi pada hari Jumat kemarin adalah hujan paling lebat dengan durasi paling lama yang selama ini pernah melanda Surabaya di pembuka musim hujan. 

Pengamatan BMKG, pada 10 hari pertama pada November lalu telah terjadi curah hujan di atas 50 mm. Jika pada 10 hari ketiga atau akhir November hujan tetap deras atau di atas 50 mm artinya tinggal menunggu puncak hujannya. Dari data citra radar dan satelit saat ini awan rendah hingga menengah sudah cukup banyak melingkupi Jatim termasuk Surabaya. Akibatnya peluang hujan menjadi tinggi. Agus menjelaskan, Kondisi akan meningkat pada Desember hingga Januari dan Februari besok. 

Dalam teori cuaca, Kondisi ini mengakibatkan melemahnya monsun (angin yang terus- menerus bertiup) Australia dan menguatnya monsun Asia. Kondisi ini memicu peningkatan masa udara basah di indonesia khususnya Selatan khatulistiwa. 

Tidak hanya hujan, namun angin kencang diprediksi akan mengikuti setiap terjadi hujan. Agus berharap pohon besar yg rimbun dipangkasi. Menguatkan papan reklame dan jangan berteduh di bawahnya.

Begitu juga yang piknik atau tinggal di daerah lereng bukit atau di perbukitan waspadai terjadi longsor karena tanah suda jenuh dan gampang ambrol. Selokan dikeruk dan sungai dinormalisasi.


Sumber : surabaya.tribunnews.com




Berikan Komentar Anda